09 Juli 2009

Upacara Pemakaman Michael Jackson Ditonton 31,1 Juta Orang



Upacara pemakaman Michael Jackson yang berlangsung Selasa (7/7/2009) lalu menarik perhatian dunia. Terbukti 31,1 juta orang menonton acara tersebut di televisi.

Dikutip dari LA Times, Kamis (9/7/2009), berdasarkan data dari Nielsen, setidaknya ada 31,1 juta penonton televisi melihat upacara pemakaman yang berlangsung di Staples Center, Los Angeles itu.

Meski mencatat jumlah yang cukup banyak, ternyata upacara pemakaman Michael tersebut belum mampu mengalahkan upacara pemakaman Putri Diana dan Presiden Ronald Reagan. Pemakaman Putri Diana ditonton 33,2 juta orang, sedangkan Presiden Reagan dilihat 35 juta orang.

Selain diserbu di televisi, upacara pemakaman Michael juga merajai internet. Berbagai situs yang menayangkan video streaming upacara tersebut sukses meraup banyak penonton.

Situs MSNBC misalnya mencetak rekor baru untuk total penonton video streaming mereka, 19 juta. Video streaming yang ditayangkan CNN juga diminati 10,5 juta orang.



Rp 14 Miliar 'Disebar' Demi Michael Jackson


Pemerintah kota Los Angeles 'menyebar' dana Rp 14 miliar demi kelancaran upacara penghormatan terakhir pada Michael Jackson. Dana tersebut 'disebar' untuk membayar kebersihan, truk pemungut sampah, penempatan polisi tambahan di jalan-jalan dan masih banyak lagi.

"Biayanya mencapai US$ 1,4 juta (sekitar Rp 14 miliar)," ujar juru bicara pemerintah kota Sarah Hamilton, seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/7/2009).

Saat upacara penghormatan terakhir Michael digelar di Staples Center, Los Angeles, setidaknya 3 ribu polisi diturunkan. Para polisi tersebut berjaga-jaga mengantisipasi keadaan 'rusuh' yang mungkin saja terjadi.

Kini pemerintah kota Los Angeles pun berharap pada para penggemar Michael untuk menyumbangkan uang mereka. Sebuah situs dibuat khusus agar para penggemar tersebut bisa menyumbang, sehingga bisa sedikit menutupi pengeluaran pemerintah kota LA.

Sampai Kamis (9/7/2009) ini sudah terkumpul US$ 17 ribu dari para penggemar Michael. Sayangnya karena ratusan orang mengakses, situs yang dibuat pemerintah kota Los Angeles itu kini mengalami gangguan.